Bagas Maulana Optimis Tembus Final All England 2025
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Bagas Maulana, memiliki tekad kuat untuk kembali melangkah ke final All England 2025. Setelah sukses meraih gelar juara bersama Muhammad Shohibul Fikri pada 2022, kini Bagas berharap dapat mencapai pencapaian yang lebih tinggi bersama pasangan barunya, Leo Rolly Carnando, di turnamen bergengsi tersebut.
All England 2025 akan diselenggarakan di Utilita Arena Birmingham, Inggris, pada 11-16 Maret mendatang. Persiapan Bagas menjelang kejuaraan Super 1000 ini semakin intens, mulai dari latihan fisik hingga pengembangan teknik.
Persiapan Maksimal Bagas Maulana Menyongsong All England
“Sekarang latihan semakin digenjot untuk persiapan All England, apalagi ini Super 1000. Ada keinginan besar untuk kembali ke final, tapi tentu saja pelan-pelan dulu,” ujar Bagas setelah menjalani latihan di Pelatnas PBSI pada Rabu, 12 Februari 2025.
Pemain berusia 26 tahun ini menegaskan bahwa meskipun ia berharap dapat meraih juara, target utamanya adalah melangkah kembali ke final. “Ingin juga juara, tapi setidaknya final dulu,” tambahnya dengan semangat.
Kiprah Bagas di All England Sebelumnya
Pada 2022, Bagas sukses meraih gelar juara All England bersama Shohibul Fikri. Mereka mengalahkan pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dengan skor 21-19, 21-13 di final. Namun, sejak itu, kiprah mereka di All England hanya sampai perempat final pada 2023 dan 2024.
Kini, dengan Leo Rolly Carnando sebagai pasangan barunya, Bagas berharap dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya dan melanjutkan tradisi ganda putra Indonesia di turnamen prestisius ini.
Tantangan Tanpa Turnamen Pemanasan
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Bagas kali ini tidak mengikuti turnamen pemanasan sebelum All England, seperti Malaysia Open atau India Open. Meski begitu, ia tetap menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. “Biasanya butuh ajang pemanasan, tapi kali ini pelatih menilai persiapan kami kurang, jadi ya sudah saya terima saja,” ujar Bagas.
Ia juga sempat berdiskusi dengan Leo tentang kemungkinan tampil di turnamen Orleans Masters, namun sayangnya waktu tidak memungkinkan. Meskipun tanpa ajang pemanasan, Bagas merasa tekanan yang ia rasakan tidak berbeda dengan saat ia bermain di turnamen Super 1000 lainnya. “Kami sudah pernah main di Super 1000, jadi tekanan sama saja,” tambahnya.
Fokus dan Optimisme Menuju All England
Meskipun tantangan cukup besar, Bagas tetap optimis dan berfokus pada persiapannya menuju All England 2025. Dengan pengalaman yang semakin matang dan semangat yang tinggi, Bagas dan Leo siap memberikan yang terbaik di turnamen tersebut.