Harga Saham GameStop Turun Setelah Pendapatan Q1 Gagal Penuhi Ekspektasi
Harga saham GameStop (GME) turun lebih dari 3,5% dalam perdagangan after-hours pada Selasa (3/6), menjadi sekitar $29, setelah perusahaan gagal memenuhi ekspektasi pendapatan kuartal pertama.
Laporan keuangan Q1 yang berakhir 3 Mei menunjukkan pendapatan sebesar $732,4 juta. Angka ini lebih rendah dari estimasi analis $754,2 juta, dan turun 17% dibandingkan tahun lalu ($881,8 juta). IG menyebut penurunan tersebut disebabkan tantangan berkelanjutan dalam penjualan gim fisik.
Perbaikan Kinerja dan Laba Bersih
Meski pendapatan turun, GameStop melaporkan perbaikan signifikan dalam operasional. Laba bersih kuartal ini naik menjadi $44,8 juta, dibanding rugi bersih $32,3 juta tahun sebelumnya.
Kerugian operasional juga menyusut menjadi $10,8 juta, dari $50,6 juta pada kuartal pertama tahun lalu.

GME Turun di Tengah Rencana Pembelian Bitcoin
Saham GME relatif datar dalam sebulan terakhir dan sudah turun 3,8% sejak awal tahun, meskipun perusahaan membeli Bitcoin untuk pertama kalinya pada Mei.
GameStop sebelumnya mencapai harga tertinggi sepanjang masa di atas $80 pada Januari 2021. Ini terjadi di puncak siklus pasar kripto sebelumnya dan didorong oleh aksi beli massal grup Reddit WallStreetBets.
Kas Besar untuk Rencana Bitcoin
GameStop melaporkan memiliki $6,4 miliar dalam bentuk kas, setara kas, dan surat berharga. Ini naik dari $1 miliar setahun lalu.
Dana besar ini bisa digunakan untuk membeli lebih banyak Bitcoin. Namun, perusahaan belum mengungkapkan jumlah target total pembelian dan menyatakan bisa menjual cadangan Bitcoin jika diperlukan.
Pembelian Bitcoin Perdana Dimulai Mei
GameStop resmi menjadi perusahaan publik yang membeli Bitcoin pada Mei lalu.
Perusahaan mengumumkan pembelian 4.710 BTC senilai sekitar $513 juta pada 28 Mei. Dana untuk pembelian Bitcoin ini diperoleh dari penawaran surat utang konversi senilai $1,3 miliar.
