China Usulkan Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Putin dan Trump
Pada 12 Februari 2025, dilaporkan bahwa China telah mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Tawaran ini bertujuan untuk membantu mengakhiri konflik Ukraina yang terus berlanjut. Hal ini dilaporkan oleh Wall Street Journal, yang mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Upaya China Menjadi Mediator Perdamaian
China telah lama berusaha memposisikan dirinya sebagai mediator dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Negara ini telah mengusulkan rencana perdamaian sendiri untuk mengatasi krisis tersebut. Tawaran untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak ini datang setelah percakapan telepon antara Putin dan Trump, yang pertama kali sejak Trump kembali ke Gedung Putih bulan lalu.
Percakapan Produktif antara Trump dan Putin
Dalam percakapan tersebut, Trump menyebutkan bahwa kedua pemimpin tersebut berdiskusi panjang dan sangat produktif. Keduanya sepakat untuk memulai negosiasi “segera” guna mencari solusi bagi konflik Ukraina. Percakapan ini dianggap sebagai langkah awal menuju proses diplomatik yang lebih besar.
Tawaran China: Puncak Pertemuan Tanpa Ukraina
China mengajukan proposal yang mengusulkan pertemuan langsung antara Trump dan Putin, tanpa melibatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Hal ini bertentangan dengan kebijakan Barat yang selama ini menekankan pentingnya partisipasi Ukraina dalam setiap diskusi terkait konflik tersebut. Gedung Putih sendiri belum mengonfirmasi apakah tawaran ini telah diterima, namun pejabat Gedung Putih menyebutkan bahwa tawaran tersebut “tidak layak” untuk dipertimbangkan.
Reaksi China dan Rusia terhadap Proposal
Kementerian Luar Negeri China menanggapi laporan ini dengan menyatakan bahwa Beijing “senang” melihat Rusia dan AS memperkuat hubungan dan meningkatkan dialog tentang berbagai isu internasional. Di sisi lain, Kremlin mengonfirmasi bahwa Putin telah mengundang Trump untuk mengunjungi Moskow, meski belum ada jadwal pasti untuk kunjungan tersebut.
Rencana Pertemuan di Arab Saudi
Trump menyebutkan bahwa pertemuan pertama mereka “mungkin” akan diadakan di Arab Saudi, sebuah lokasi yang bisa memfasilitasi diskusi antara kedua negara. Pertemuan ini akan menjadi langkah penting dalam upaya mencari jalan keluar bagi konflik yang sudah berlangsung hampir tiga tahun.
Gagalnya Negosiasi Sebelumnya
Negosiasi perdamaian yang diadakan pada musim semi 2022 di Belarusia dan Turki gagal karena kedua belah pihak tidak menemukan kesepakatan. Washington dan sekutunya juga sempat mengingatkan Kiev agar tidak menerima tuntutan yang dianggap tidak realistis oleh Moskow.