tribunwarta.id – Borneo, pulau ketiga terbesar di dunia, bergerak perlahan mendekati Jawa dan Sumatra setiap tahun. Pergerakan ini mencapai 7 cm setiap tahun, yang disebabkan oleh aktivitas tektonik. Hal ini terjadi karena interaksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Pergerakan ini menjadi salah satu fenomena geologi yang menarik.
Lempeng Indo-Australia bergerak ke utara dan mendorong Borneo, yang merupakan bagian dari blok Sundaland. Tabrakan antara kedua lempeng ini menyebabkan pergerakan tanah yang perlahan. Meskipun pergerakan ini kecil, dampaknya terasa dalam jangka panjang. Setiap seratus tahun, Borneo akan bergerak sekitar 7 meter lebih dekat ke Jawa dan Sumatra.
Pergerakan ini bisa mempengaruhi banyak hal, salah satunya adalah terjadinya gempa bumi atau letusan gunung berapi. Aktivitas seismik sering terjadi di wilayah ini karena tingginya tingkat interaksi antara lempeng-lempeng tersebut. Oleh karena itu, wilayah ini termasuk dalam kawasan yang rawan bencana geologi.
Selain itu, pergerakan tektonik ini turut mengubah batas-batas pulau dan mempengaruhi ekosistem. Meskipun pergerakannya lambat, perubahan ini berlangsung terus-menerus. Proses ini mengingatkan kita tentang kekuatan luar biasa yang ada di dalam kerak bumi.
Pergerakan Borneo yang mendekati Jawa dan Sumatra adalah contoh nyata dari dinamika tektonik. Fenomena ini menunjukkan bagaimana kekuatan alam mampu mengubah bentuk fisik planet kita. Pergerakan lempeng ini terus berlanjut, membentuk masa depan geografi Asia Tenggara.
Mungkin Anda Tertarik Dengan : Carmen Tampil Memukau di Teaser Terbaru untuk ‘The Chase’ dari Hearts2Hearts
