Josep Guardiola, Seorang Raksasa di Mata Pelatih Championship Liga Inggris
Olahraga聽鈥撀燩elatih Manchester City, Josep Guardiola, mendapat sanjungan tinggi menjelang laga babak kelima Piala FA melawan Plymouth Argyle di Etihad Stadium, Sabtu (1 Maret 2025). Miron Muslic, bos Plymouth, menyebut Guardiola sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah olahraga.
Pujian ini muncul karena perbedaan besar dalam prestasi kedua tim. Guardiola telah meraih 39 trofi dalam 17 tahun kariernya, dengan 18 di antaranya didapat bersama Manchester City. Namun, musim 2024/2025 menjadi tantangan berat bagi pelatih berusia 54 tahun ini. City sudah kalah 14 kali di semua kompetisi, sebuah rekor buruk dalam perjalanan kepelatihannya.
Musim Sulit Guardiola dan Fokus Piala FA
Musim ini, Manchester City berusaha menyelamatkan kehormatan mereka. The Citizens sudah tersingkir dari Piala EFL dan Liga Champions, sementara peluang juara Premier League nyaris tertutup setelah tertinggal 20 poin dari Liverpool.
Kini, Piala FA menjadi target utama untuk menutup musim dengan trofi. Meski mengalami kesulitan, Guardiola tetap dihormati lawannya. Miron Muslic, yang baru menangani Plymouth sejak Januari 2025, bahkan menganggap laga melawan Guardiola sebagai momen paling istimewa dalam kariernya.
Pujian Muslic dan Respons Guardiola
Dalam wawancara dengan BBC Radio Devon, Muslic menyatakan kekagumannya terhadap Guardiola.
“Dia adalah raksasa dalam olahraga ini, salah satu pelatih tersukses dalam sejarah sepak bola.”
Ia menilai Guardiola sebagai inspirasi bagi banyak pelatih di dunia.
Menanggapi pujian itu, Guardiola merespons dengan rendah hati saat konferensi pers.
“Saya punya sebotol anggur luar biasa untuknya setelah pertandingan atas kata-katanya!” katanya sambil tersenyum.
Meski City lebih diunggulkan, Guardiola tetap mewaspadai Plymouth. The Pilgrims telah mengalahkan Brentford dan Liverpool di Piala FA musim ini, membuktikan bahwa mereka bisa menghadirkan kejutan.
Ancaman Plymouth dan Ambisi City
Saat ini, Plymouth masih berjuang di zona degradasi Championship, terpaut tiga poin dari zona aman. Namun, perjalanan impresif mereka di Piala FA menunjukkan potensi kejutan.
Di sisi lain, Manchester City ingin membuktikan bahwa mereka masih menjadi kekuatan utama di sepak bola Inggris. Piala FA bisa menjadi trofi penyelamat bagi Guardiola setelah musim yang penuh tantangan.
Muslic menganggap laga ini sebagai kesempatan emas menghadapi pelatih legendaris, sementara Guardiola ingin membuktikan bahwa ia masih layak disebut sebagai pelatih terbaik di dunia.
Pertandingan di Etihad Stadium ini akan menjadi ujian strategi dan mentalitas bagi kedua tim.