3 Mahasiswa UI Terluka dalam Demo Ricuh di DPR
3 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) terluka saat unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di depan Gedung DPR RI. Aksi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi ricuh setelah terjadi bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan. Insiden ini menambah daftar panjang ketegangan antara mahasiswa dan pemerintah terkait kebijakan strategis negara.
Kronologi Kericuhan
Demonstrasi ini digelar oleh aliansi mahasiswa dan aktivis yang menolak revisi UU TNI, yang dinilai dapat mengancam prinsip demokrasi dan supremasi sipil. Berikut kronologi kejadian:
- Massa berkumpul di depan DPR sejak siang hari, menyampaikan tuntutan mereka melalui orasi dan poster.
- Ketegangan mulai meningkat ketika aparat kepolisian meminta demonstran membubarkan diri karena melewati batas waktu aksi.
- Dorong-mendorong terjadi, diikuti tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
- Sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka, termasuk tiga mahasiswa UI yang terkena pukulan dan dampak gas air mata.
Tanggapan Berbagai Pihak
- Perwakilan mahasiswa mengecam tindakan represif aparat dan menuntut penyelidikan atas insiden ini.
- Pihak kepolisian mengklaim bahwa tindakan mereka dilakukan untuk menjaga ketertiban umum.
- DPR RI berjanji akan membuka ruang dialog untuk membahas keberatan dari berbagai elemen masyarakat.
Dampak dan Implikasi
Insiden ini menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari kritik terhadap pendekatan keamanan hingga sorotan terhadap substansi revisi UU TNI itu sendiri. Beberapa dampak dari kejadian ini meliputi:
- Meningkatnya ketegangan politik, terutama antara mahasiswa dan pemerintah.
- Gelombang solidaritas dari berbagai kampus yang mendukung tuntutan mahasiswa UI.
- Diskusi lebih luas mengenai dampak revisi UU TNI terhadap demokrasi dan hak sipil.
Kesimpulan
Demo menolak revisi UU TNI di DPR yang berujung ricuh menunjukkan masih adanya ketidaksepakatan antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam perumusan kebijakan. Insiden ini juga menjadi peringatan penting bahwa suara mahasiswa tetap harus dihormati dalam proses demokrasi.
