tribunwarta.id – Harga Bitcoin USD 100 ribu bukan lagi sekadar mimpi. Dalam beberapa hari terakhir, harga aset digital ini melonjak tajam, hampir menyentuh titik psikologis USD 100.000. Lonjakan ini didorong oleh optimisme pasar terhadap hasil negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Inggris yang dinilai dapat memperkuat sentimen global terhadap aset berisiko seperti kripto.
Negosiasi Dagang AS-Inggris Jadi Pemicu
Pertemuan bilateral antara pemerintah AS dan Inggris menciptakan harapan akan tercapainya kesepakatan dagang baru yang lebih terbuka. Investor melihat ini sebagai sinyal stabilitas ekonomi antar kedua negara besar. Hal ini secara tidak langsung mengalirkan dana ke aset digital, termasuk Bitcoin, yang dianggap sebagai pelindung nilai dan investasi alternatif.
Sentimen Pasar Menguat
Pasar kripto telah mengalami volatilitas dalam beberapa bulan terakhir. Namun, berita positif dari sektor makroekonomi seperti ini mampu memicu arus masuk modal baru. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati penurunan ketegangan geopolitik dan peningkatan kepercayaan terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai.
Peluang dan Risiko
Meski harga Bitcoin USD 100 ribu terlihat menggiurkan, para analis mengingatkan bahwa koreksi tetap bisa terjadi. Lonjakan harga yang terlalu cepat bisa memicu aksi ambil untung oleh investor jangka pendek. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk tetap berhati-hati dan tidak tergiur hanya karena euforia pasar.
Penutup
Kenaikan harga Bitcoin mendekati USD 100 ribu menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap perkembangan global, terutama yang berkaitan dengan stabilitas ekonomi antarnegara. Jika tren ini berlanjut dan negosiasi dagang menghasilkan kesepakatan nyata, bukan tidak mungkin Bitcoin benar-benar menembus angka psikologis tersebut dalam waktu dekat.
Mungkin Anda Berminat Dengan : Penasihat Kripto Trump Dirikan Perusahaan Investasi Bitcoin